Selasa, 6 Februari 2024 – 09:20 WIB
VIVA – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Budiman Sudjatmiko memuji debat final pemilu yang digelar Minggu lalu sebagai debat debat politik tertinggi di Indonesia. Budiman selaku dewan ahli pasangan calon nomor urut 2 juga sangat mengapresiasi pernyataan akhir calon presiden Prabow Subianto dan menjelaskan secara detail maksud pernyataan Prabow Subianto.
Baca juga:
Atas kemenangan Gibran, Condro Kirono mengajak adik presiden meresmikan pos jaga desa milik Jokowi di Solo.
“Ini debat tingkat tinggi, bukan hanya demi ketertiban, tapi juga karena ini adalah ibu dari semua perdebatan politik di Indonesia. Ibu dari semua perdebatan politik di Indonesia. Dan Pak Prabowo memberikan penghormatan, membuat panggungnya memancarkan kenegarawanan dan kepemimpinan.” kata Budiman di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.
Baca juga:
Skakmat Rocky Gerung Ganjar Pranow dalam debat calon presiden: Dia pelanggar HAM Wadas
Budiman menjelaskan, Prabowo meminta maaf dengan sangat tulus kepada semua pihak, mulai dari teman debat hingga penyelenggara pemilu.
“Itulah sifat dasar kenegarawanan, bahwa dia berdiri sebagai pemimpin bangsa, bukan sebagai pemimpin kelompok tertentu. Pak Prabowo menegaskan, musuhnya bukanlah Pak Anies dan Pak Ganjar, betapapun panasnya perdebatan tersebut. Tapi musuhnya adalah kemiskinan dan keterbelakangan,” jelas Budiman.
Baca juga:
Prabowo Minta Maaf ke Anies-Ganjara Saat Debat Capres, Gerindra: Jujur Ajaran Nenek Moyang Kita
Prabowo Subianto, lanjut Budiman, juga menjadi satu-satunya calon presiden yang terang-terangan mengapresiasi jasa presiden Indonesia.
“Dia menekankan pentingnya persatuan yang berkelanjutan. Mengingatkan kita semua akan apa yang telah dilakukan para pemimpin sebelumnya dan apa yang dapat terus kita lakukan. Inilah persatuan sejak Indonesia merdeka hingga saat ini.’
Budiman kemudian menjelaskan satu per satu arti ucapan terima kasih Prabowo. Pertama, Bung Karno berjasa meletakkan dasar-dasar kebangsaan modern. “Bung Karno menciptakan cerita terbesar tentang bangsa Indonesia dengan pidatonya pada tanggal 1 Juni saat lahirnya Pancasila. Inilah fondasi terbesar bangsa yang masih kita pegang teguh hingga saat ini,” ujarnya.
Apalagi Pak Harto adalah pendiri pembangunan ekonomi modern setelah Bung Karno. “Setelah itu, Pak Habibie mengingatkan masyarakat Indonesia akan pentingnya pembangunan sumber daya manusia dan pembangunan berbasis teknologi serta mengajak Indonesia untuk mencintai ilmu pengetahuan.” lanjut Budiman.
Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur, lanjut Budiman, juga merupakan pendiri prinsip toleransi nasional. “Gusdur merupakan pengingat akan karakter Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, oleh karena itu toleransi digalakkan pada masa Gusdur. Terlepas dari suku dan agama serta aliran politik. Kemudian Ibu Megawati meletakkan dasar bagi pelembagaan lembaga politik demokratis seperti Komisi Pemberantasan Korupsi dan Mahkamah Konstitusi. “Bu Mega juga menata kembali politik demokrasi. dia menjelaskan.
Menurut Budiman, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat penghargaan yang sangat tinggi dari Prabowo karena meneruskan tradisi demokrasi dan menjaga tradisi perdamaian, pasca konflik politik pasca era demokrasi.
Setelah itu, Presiden Jokowi meletakkan landasan infrastruktur fisik dan sumber daya manusia masa depan bangsa Indonesia. “Pak Jokowi meletakkan dasar Indonesia menuju kemajuan dengan pemerataan pembangunan infrastruktur fisik dan sumber daya manusia. Tidak ada yang di luar jangkauan. Dan satu lagi, Pak Jokowi menghubungkan Indonesia dengan pekerjaan,” jelas Budiman.
Yang juga ditonjolkan Budiman adalah sikap ramah yang ditunjukkan Prabowo Subianto.
“Sikap ramah Pak Prabow merupakan tanda kenegarawanan. Untuk meredakan perdebatan lawan politik kawan, agar masyarakat menyambut hari pemilu dengan hati dingin. “Kami akan kembali mendinginkan suasana pemilu yang sebelumnya sulit.” dia berkata.
Budiman pun menilai perdebatan terkini akan berdampak besar pada terpilihnya Prabowo Subianto.
“Tentu saja ada dampak pemilu yang besar, tapi pelajaran yang bisa diambil lebih penting. Perdebatan kemarin merupakan cerminan kenegarawanan yang tercatat dalam sejarah. Beliau ditonton oleh ratusan juta masyarakat Indonesia dan menjadi contoh bagi generasi penerus bangsa Indonesia,” pungkas Budiman.
Sisi lain
“Dia menekankan pentingnya persatuan yang berkelanjutan. Mengingatkan kita semua akan apa yang telah dilakukan para pemimpin sebelumnya dan apa yang dapat terus kita lakukan. Inilah persatuan sejak Indonesia merdeka hingga saat ini.’
Quoted From Many Source